Tuesday 29 July 2014

Idul Fitri 1435 H

Hari ini tepat tanggal 28 Juli 2014, kita sebagai umat muslim merayakan hari kemenangan. Hari dimana kita kembali ke Fitri layaknya secarik kertas putih yang belum ternoda tinta. Ini adalah Lebaran pertama saya bersama istri (edisi pengantin baru)…

Tahun ini kebetulan kita merayakan Idul Fitri di rumah orang tua saya. Sebetulnya kita berencana untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman istri saya, namun karena situasi kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya pada Lebaran kali ini di rumah orang tua saya.

Dimulai pukul 05.00 pagi kita mulai bersiap-siap untuk melakukan sholat Ied. Kebetulan sholat Ied dilakukan di sebuah lapangan yang luas (edisi Outdoor). Setelah semuanya selesai, kita mulai berangkat menuju tempat sholat. Tepat pukul 06.00 kita berangkat dengan naik angkutan umum (angkot), 15 menit kemudian sampailah kita ditempat tujuan.

Pada pagi itu, suasana sudah cukup ramai karena waktu sholat akan segera tiba. Kemudian kita bergegas mencari tempat yang masih kosong, kebetulan saya mencari posisi yang didepan, sedang istri dan ibu saya menempati posisi di belakang. Setelah selesai sholat kita diwajibkan untuk mendengarkan ceramah dahulu sebelum pulang, namun istri saya malah pulang duluan (ini jangan dicontoh yah…).

Selang 15 menit kemudian, saya meninggalkan tempat sholat untuk pulang menuju rumah. Pada perjalan pulang saya memutuskan untuk berjalan kaki, karena sebenarnya tidak begitu jauh juga antara rumah saya dengan tempat sholat. Sepanjang perjalanan, saya mencoba jalan yang lain untuk menuju rumah saya. Ternyata banyak yang sudah berubah dalam setiap tempat yang saya lewati. Kadang ketika kita menggunakan kendaraan kita tidak menyadari bahwa beberapa keadaan yang dulu ada sekarang menjadi tidak ada. Tapi ketika kita coba untuk melangkah selangkah demi selangkah kita menyadari bahwa ternyata sudah banyak yang berubah yang berada disekitar kita.

Setibanya di rumah, istri saya sudah menyambut dengan sumringah dan mata berbintang-bintang. “Akhirnya suaminya sampai rumah juga” sahutnya dalam hati, dia senang saya datang karena dia sudah lapar ingin cepet makan. Jadi intinya karena sudah laper, coba kalau belum laper… ga tau deh…

Untuk istri saya, Mohon Maaf Lahir Batin yah…
Maaf jika selama ini belum bisa menjadi Suami yang diharapkan…
Belum bisa menjadi imam yang baik…

No comments:

Post a Comment