Menyambung kisah sebelumnya, perjalanan kita
lanjutkan menuju Bromo…
Hal pertama yang dilakukan ketika kita tidak tau
jalan adalah bertanya…
Pada waktu itu, saya bertanya pada bagian penerima
tamu tentang arah menuju ke Argosari dari Batu. Kemudian petugas penerima tamu
tersebut memberitahu jalan tercepat tanpa harus ke Landung sari dulu. Jadi untuk
ke Argosari dari Batu Malang kita harus kembali ke Terminal Landung sari dl,
baru disana naik angkot jurusan ke arah Argosari. Ternyata dari Batu ada jalan lain
juga tanpa harus kembali ke Landung sari dulu. Jadi dari batu kita bisa naik
angkot jurusan Pasar Karang Ploso, kemudian turun di Pasar Karang Ploso, dari Pasar Karang Ploso naik angkot jurusan Argosari. Setelah sampai di Terminal Argosari, kemudian
kita berdua naik Bis jurusan Malang – Probolinggo (ongkosnya 27 ribu/org)
bisnya Patas AC, lama perjalanan kira-kira 3 jam. Setelah sampai di
Probolinggo, tepatnya diterminal Bayuangga kita mencari tiket Bis dulu untuk
pulang ke Bandung. Kebetulan pada waktu itu kita dapat tiket bis untuk
keberangkatan besok sore, jadi saya rasa cukup waktunya untuk kembali lagi
kesini besok sore. Selidik punya selidik Agen bis tersebut, kebetulan
punya kenalan di Bromo yang dapat menyewakan mobil disana. Langsung aja sy
pesan untuk besok ke Pananjakan daripada kita harus nyari-nyari lagi disana.
Setelah selesai, kemudian kita pergi menuju Pool
mobil-mobil yang mengangkut ke Bromo. Untuk pergi ke Bromo kita harus naik
angkutan lagi, orang-orang menamakannya mobil Bison. Pada bagian ini kita harus
sabar menunggu, karena mobil tidak akan jalan jika Quotanya tidak memenuhi. Kita
berduapun sampai harus menunggu 2 jam untuk dapat jalan tuh mobil. Itu juga
kita harus nambah 10 ribu karena, quota tidak memenuhi, tapi yah mau gimana
lagi hari sudah sore sedangkan kita belum dapat penginapan disana (ongkos mobil
40 ribu/org; normalnya 30 ribu/org). Perjalanan menuju Cemoro lawang cukup
menarik, kita akan disuguhi pemandangan yang Asri (bukan Asri Welas yah….),
banyak kebun sayuran warga, pohon2 pinus, dan tentunya udara yang sejuk. Perjalanan
ke Cemoro Lawang kira-kira 45 menitan.
Setelah sampai di tujuan kita langsung disambut
dengan dinginnya udara…
Tipsnya, sebaiknya mandi sebelum ke cemoro lawang,
dijamin sudah sampai sana g akan mandi… Airnya itu suhu 2-3 derajat,
pokoknya dingin beud klo kata pacar saya…
Kebingungan pertama setelah sampai disana adalah
mencari penginapan. Tapi jangan panik, disana banyak banget baik itu hotel,
penginapan atau home stay. Disesuaikan dengan budget yang ada saja. Kebetulan pada
waktu itu kita pendapatkan penginapan yang lumayanlah. Sesampainya di
penginapan, kita membereskan barang kemudian tidak lupa Sholat dulu… kemudian
kita berdua pergi jalan-kalan, hunting foto-foto yang bagus. Jangan lupa sediain
jaket yang tebal yah, soalnya udaranya dingin banget. Bagi yang mau membeli
sarung tangan, syal atau kupluk disana banyak yang jual kok. Tipsnya adalah
harus pinter-pinter nawar yah.
Menjelang malam kita kembali ke penginapan untuk
beristirahat, karena besok kita akan dijemput pukul 03.30 pagi untuk pergi ke Pananjakan
melihat Sunrise. Keesokan harinya, tepat pukul 03.30 kita dijemput untuk pergi
ke Pananjakan. Mobil yang digunakan ga tanggung-tanggu pake Hartop. Sebetulnya untuk
kondisi medan jalan disini, pas menggunakan mobil tipe itu. Karena menanjak
aja sudutnya bisa sampai 80 derajat kali yah. Kondisi pagi buta itu ternyata
sangat dingin menghujam jantung (lagu Tompi yah,,, he), menusuk tulang
maksudnya.
Untuk mencapai view point ternyata mobil kita ga sampai
ke sana karena sudah banyak mobil yang parkir, jadi kita harus berjalan aga
lumaya jauh. Tapi teman-teman jangan khawatir bagi yang ga mau jalan bisa
menggunkan Ojeg, cuman tarifnya cukup mahal 20 ribu sampai ke atas per orang
tentunya.
Sesampainya di view point, sambil menunggu Sunrise
kita menikmati pemandangan yang terhampar. Kondisi pada waktu sudah padat
dengan orang. Tips jika ingin dapat spot yang bagus, datanglah lebih pagi
kesana. Sayangnya pada waktu itu langit Bromo aga sedikit berawan, jadi Sunrise kurang dapet feel-nya.
Setelah pagi menjelang, kita kembali ke mobil untuk
melanjutkan perjalanan menuju landscape padang pasir. Disana kita bisa melihat
kawah yang indah, cuman sayangnya kita berdua tidak kesana, karena pacar saya
sedang kurang enak badan, jadi kita hanya jalan-jalan saja di padang pasir.
Kemudian kita kembali ke penginapan… packing
persiapan pulang…
Kita balik lagi ke Terminal Bayuangga, untuk
melanjutkan perjalanan pulang. Sesampainya di terminal, sambil menunggi bis, sy
mandi dulu di terminal karena selama di Bromo ga mandi… akhirnya tepat pukul
04.30 kami berangkat meninggalkan Probolinggo. Saran saya jangan naik bis dari
Probolinggo, kerena kita akan melewati jalur Pantura dan bisnya hanya sampai Cirebon
saja, kemudian dari Cirebon naik lagi menuju Bandung, dan perjalan bisa sampai
25 jam bisa Magay (Mati Gaya…) di Bis. Ya, pada waktu g ada pilihan soalnya, seninnya ada yang harus pesentasi gtu (cutinya ditolak atasan....), jadi kita memanfaatkan Bis yang ada untuk pulang ke Bandung.
Sekian info perjalan saya bersama LRL. Sampai ketemu di Perjalanan selanjutnya....
Rute Transport :
Angkot :
Batu malang - Pasar Karang Ploso (ongkos 4500/org)
Pasar Karang Ploso - Argosari (ongkos 4500/org)
Bis :
Malang – Probolinggo (ongkos 27000/0rg)
Bayuangga – Cemoro Lawang (ongkos 30000/org)
No comments:
Post a Comment