Bagi temen-temen yang belum pernah mendatangi Kota Tua, sy mau
berbagi pengalaman sy jalan-jalan di Kota Tua, CekiDot….
Latar belakang jalan-jalan kali ini adalah karena kita sudah bosan
jalan-jalan ke mall yang gitu-gitu aja, maka diusulkanlah untuk jalan-jalan ke
Museum. Tidak ada salahnya mencoba kencan sambil menambah pengetahuan mengenai
sejarah Bangsa Indonesia… Merdekaaaaa…..
Di sabtu pagi yang berawan, kita memulai perjalan dari kostan
tepatnya di Cikarang. Kita berdua sama-sama belum pernah kesana dan tidak tahu
cara pergi kesana, jadi hanya bermodal info dari BBM ke BBM pada waktu itu….
Untuk pergi ke Kota Tua, rutenya adalah kita pergi dulu ke Pool
Bis AO Cikarang (tepatnya sebelum City walk). Kita berangkat jam 07.00 pagi
naik angkot ke Pool Bis, naik angkot 33 (ongkosnya 2 ribu per org) kemudian
turun di depan Pool Bisnya. Dari sana naik bis AO jurusan Cikarang-Blok M
Patas AC (Ongkos bisnya 13 ribu/org). Untuk pergi ke Kota Tua, kita turun
di Komdak, dan yang tidak disangka kita berdua turunnya kelewatan (efek tidak
tahu jalan), tapi untungnya ga terlalu jauh jadi masih bisa jalan kaki ke
tempat seharusnya turun (semoga aja tidak kesasar di kota ini…). Kemudian dari
Halte Komdak, kita menuju halte busway semanggi untuk menuju ke kota tua, jadi
nanti kita naik busway jurusan Blok M – kota (tiketnya 3500/org). Dari tempat
beli tiket ke Shelter Busway kita harus aga berjalan cukup jauh karena kita
harus menyeberangi perempatan semanggi yang lebar banget jalannya.
Dan tak lama menunggu akhirnya Busway yang ditunggu-tunggi datang
juga. Kondisi Busway cukup nyaman dan adem tentunya. Karena ini pertama kalinya
kita jalan-jalan ke kota tua, kita memperhatikan tiap koridor pemberhentian
Busway, karena menurut teman kita sebut saja Nurhadi bukan nama depan
sebenarnya, katanya turunnya di Harmoni. Karena meras tidak yakin (sorry
Bray…), pada akhirnya sy bertanya ke kondektur bis. Dan benar saja kita tidak
mengikuti saran teman kita itu untuk turun di harmoni, karena dengan tidak
terduga busway ini menuju ke arah Kota Tua.
Tak lama berselang setelah kita melewati beberapa koridor busway,
akhirnya kita sampai juga di kota tua. Ditemani dengan belaian angin dan
mendung yang mendera kita melangkah turun dari busway menuju kota tua.
Hari itu masih cukup pagi dan kita berdua pun jalan-jalan dulu ke
stasiun kota untuk mencari cemilan lontong sayur atau ketoprak. Dan sungguh
kurang beruntung karena tidak menemukan kedua hal di atas, akhirnya kita pergi
ke ****mart, untuk membeli makanan pengganjal perut. Setelah membeli cemilan
ternyata hujan mengguyur kota tua, dengan tidak ada pilihan lain kita menunggu
di stasiun kota sambil melihat lalu lalang orang.
Kemudian setelah hujan berhenti, tempat pertama yang kita datangi
adalah Museum Bank Mandiri. Untuk masuk kesana tenang saja Gratis asalkan
kita punya ATM Bank Mandiri untuk ditunjukkan ke petugasnya. Di dalam Museum
ini, menggambarkan sejarah Bank Mandiri dari awal berdiri sampai sekarang. Didalam
juga ada banyak alat-alat yang digunakan pada waktu zaman dulu untuk keperluan
perbankan seperti alat hitung, brankas, dll. Dan yang paling menarik adalah
pembukuan catatan keuangannya, tebal sekali dan rapih tulisannya (karena pada
waktu itu belum ada computer, jadi ditulis manual).
Kemudian setelah selesai puter-puter di Meseum Bank Mandiri, kita
pergi ke museum selanjutnya yaitu Museum Bank Indonesia. Sebelum menuju Museum
Bank Indonesia kita makan dulu batagor dipinggir jalan (lumayan buat cemilan…).
Setelah selesai makan, kita menuju Museum Bank Indonesia. Di dalam Museum ini
banyak sekali pengetahuan terkait sejaran uang di Indonesia. Saya baru tahu,
kalau zaman dulu ada uang daerah (jadi tiap daerah punya jenis uang
masing-masing). Trus zaman dulu juga ada nominal ½ rupiah, 2 ½ rupiah dan
ada juga nominal uang yang bisa disobek (jadi misalnya kita punya 2000,
kemudian dijajankan 1000 nah uangnya itu disobek dibagi dua; jadi nominal
masing-masingya 1000). Selain sejarah uang di indonesia, ada juga sejarah uang
di dunia. Pokoknya bagi temen-temen yang sudah bosan pacaran ke mall, maka
jalan-jalan ke Museum bisa jadi hal yang menarik.
Setelah dari Museum Bank Indonesia, kita melangkah menuju Kota
tua, tidak jauh dari Museum Bank Indonesia kok tinggal jalan kaki atau ngesot
juga bisa sepertinya… disana banyak banget yang jualan makanan jadi jangan
takut kelaperan yah.
Kemudian kita memilih Museum berikutnya yaitu Museum wayang
(karena tema kencan hari ini Museum…). Di Museum ini, kita dapat informasi
mengenai wayang-wayang yang ada di Indonesia. Yang kita tau kan kalau wayang
itu cuma Wayang Golek berasal dari daerah Jawa Barat, Wayang Kulit dari
Jawa Tengah. Ternyata daerah lain juga punya wayang juga loh. Jika temen-temen
ingin tahu jenis-jenis wayang datang saja ke Meseum Wayang ini (cukup murah
tiketnya Cuma 2000/org).
Kemudian perjalanan dilanjut menuju Museum Jakarta. Di dalamnya
banyak informasi terkait sejarah kota Jakarta. Hanya saja museum Jakarta ini
keadaannya kurang terawat, banyak bagian-bagian yang sudah rusak. Mari kita
rawat benda-benda, bangunan yang menjadi salah satu dari bagian cerita
Indonesia, kalau bukan kita sapa lagi yang akan menjaganya. Di Museum Jakarta
ini kita bisa melihat bekas penjara zaman Belanda, meriam tua.
Karena hari telah menuju sore, kita memutuskan untuk menyudahi
jalan-jalan kita di Kota Tua. Kita pun pergi menuju Halte Busway untuk kembali
ke Cikarang. Ada cerita yang menarik waktu pulang ini, kita tidak turun di
tempat yang seharunya, akhirnya dengan berat hati kita turun di blok M. dari
blok M untuk kembali ke cikarang saya sempat bertanya ke petugas terminal naik
jurusan apa, karena kita emang benar2 ga tau harus naik jurusan yang mana.
Kemudian kita menunggu bis yang akan kita naikin, setelah 1 jam menunggu
akhirnya kita naik bis juga untuk kembali ke Cikarang. Demikian perjalanan
Meseum kali ini, sampai ketemu lagi di Museum-meseum selanjutnya.
Rute perjalanan :
Bis AO Cikarang-Blok M (turun di Semanggi) à 13000
per org
Busway Blok M – kota à 3500 per org
Busway Blok M – kota à 3500 per org
Bis patas AC Blok M – Cikarang à 9000
per org